Dua Sastrawan Ternama Indonesia Berbagi Resep Cara Menulis Puisi yang Mudah, Bagus, dan menarik Untuk Pemula

Daftar Isi
Cara Menulis Puisi yang Mudah, Bagus, dan menarik Untuk Pemula
Cara Menulis Puisi yang Mudah, Bagus, dan menarik Untuk Pemula
Puisi adalah sebuah seni yang bisa menggetarkan hati siapa pun. Puisi bisa berbicara tentang apa saja, mulai dari tema yang berat hingga yang ringan, bahkan yang terkesan receh sekalipun. 

Yang menarik, puisi mampu mengantarkan makna dengan cara yang sangat ajaib.

Keajaiban dalam menulis puisi ini sering membuat kita penasaran kemudian bertanya, “Gimana sih cara membuat puisi yang bagus?” Buat kamu yang sudah mengklik tulisan ini, pasti kamu ingin belajar cara membuat puisi yang baik, kan? Tapi sebelum kita bahas tentang cara menulis puisi, yuk, kita pelajari dulu struktur yang membentuk sebuah puisi.

Biar nggak pusing saat mulai menulisnya!

Pengertian Puisi Menurut Ahli

Puisi adalah penciptaan makna baru. Setelah menciptakan sebuah puisi, seorang penyair bisa dikatakan telah membangun, membuat, atau membentuk sebuah dunia baru, baik secara lahir maupun batin (Tjahjono, 1988:50).

Struktur Penulisan Puisi

Struktur puisi, siapa bilang puisi nggak punya bangunan? Tentu saja punya! Sama seperti bangunan yang butuh struktur, puisi juga butuh dua unsur utama, yaitu struktur fisik dan struktur batin.

Menurut Waluyo (1987:25), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dengan cara yang imajinatif. Nah, dalam prosesnya, penyair menyusun puisi dengan memusatkan seluruh kekuatan bahasa, baik itu melalui struktur fisik maupun struktur batin. 

Jadi, bukan cuma hati yang tersentuh, tapi juga kata-katanya yang tersusun dengan penuh perhitungan.

Struktur Fisik Puisi

Kalau kita ngomongin struktur fisik puisi, ini tuh kayak tampilan luar dari puisi yang bisa langsung kita lihat. Bayangin aja kalau puisi itu kayak baju, struktur fisik adalah desain dan bentuk bajunya. 

bagaimana kata-kata disusun, berapa banyak barisnya, atau apakah pakai rima atau nggak. Pokoknya, ini adalah sisi yang bikin puisi kelihatan cantik, keren, bahkan keren banget.

Struktur fisik puisi itu bisa dibilang kayak tampilan luar atau "kemasan" dari puisi itu sendiri. Menurut Hikmat dkk. (2016:20-37), struktur fisik puisi mencakup beberapa unsur penting seperti wujud puisi, diksi (pilihan kata), kata-kata konkret, gaya bahasa, dan citraan. 

Jadi, ini bagian yang bikin puisi kelihatan keren dan bisa langsung nyentuh pembaca.

Diksi

Diksi itu ibarat pemilihan pakaian yang pas untuk acara tertentu, tapi ini versi kata-kata dalam puisi. Jadi, dalam menulis puisi, penyair memilih kata-kata dengan hati-hati, karena setiap kata punya makna, bunyi yang selaras, dan urutan yang pas (Siswanto, 2008: 114-115). Pemilihan kata ini penting banget untuk mengungkapkan gagasan penyair dengan cara yang paling tepat dan indah.

Imajinasi

Imajinasi itu seperti alat super canggih yang bisa membawa pembaca ke dunia yang dibuat oleh penyair. Bayangin, saat kamu membaca puisi, kamu bisa “merasakan” apa yang penyair rasakan, “mendengar” apa yang mereka dengar, atau bahkan “melihat” apa yang mereka lihat. 

Menurut Rokhmansyah (2014: 18), imajinasi adalah susunan kata-kata yang bisa menggambarkan pengalaman sensoris. 

Jadi, seolah-olah kamu ikut merasakan apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan penyair dalam puisi, cuma lewat kata-kata aja. Asyik, kan?

Metafora

Metafora itu seperti membandingkan dua hal tanpa harus menggunakan kata-kata pembanding seperti "seperti" atau "bagai". Jadi, metafora langsung menyamakan satu hal dengan hal lain, memberikan gambaran yang lebih kuat dan penuh makna. 

Misalnya, kalau kita bilang "laut kehidupan," kita nggak lagi ngomong soal laut beneran, tapi kehidupan yang luas dan penuh tantangan, kan? Itulah kekuatan metafora!

Alegori

Alegori itu seperti cerita yang disamarkan dalam bentuk kiasan. Jadi, dalam alegori, cerita yang kita baca punya makna lebih dalam, yang bisa dibandingkan dengan narasi atau kejadian lain. 

Semacam cerita berlapis, di mana di balik setiap kejadian atau karakter, ada makna yang lebih luas yang ingin disampaikan. Jadi, kita nggak hanya menikmati cerita di permukaan, tapi juga menggali makna tersembunyi di baliknya!

Personifikasi

Personifikasi itu seperti memberikan kehidupan pada benda mati atau keadaan, seakan-akan mereka bisa bertindak atau merasakan seperti manusia. 

Misalnya, "Angin berbisik lembut di telingaku," padahal angin jelas nggak bisa bicara, kan? Tapi itulah kekuatan personifikasi, membuat sesuatu yang mati terasa hidup dan penuh makna.

Hiperbola

Hiperbola itu gaya bahasa yang suka berlebihan di atas normal! Jadi, kalau ada yang bilang, "Aku sudah menunggu seribu tahun," pasti itu bukan tunggu beneran seribu tahun, kan? Hiperbola digunakan untuk memberikan kesan yang lebih dramatis atau kuat, meskipun pada kenyataannya nggak segitu juga!

Metonimia

Metonimia itu gaya bahasa yang pakai nama ciri atau sesuatu yang erat kaitannya untuk menggantikan orang, barang, atau hal lain. 

Misalnya, kalau kita bilang "Dia sudah memegang kendali," yang dimaksud bukan tangan yang memegang kendali, tapi dia yang punya kekuasaan. 

Jadi, metonimia lebih ke penggantian nama atau konsep yang nyambung erat dengan objek aslinya!

Sinekdoki

Sinekdoki itu gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal atau bagian dari sesuatu untuk menggambarkan keseluruhan benda atau konsep. Misalnya, kalau kita bilang "Dia punya banyak mulut di rumah," yang dimaksud bukan cuma mulut, tapi orang-orang atau anggota keluarga yang ada di rumah tersebut. 

Jadi, bagian itu mewakili keseluruhan!

Citraan

Citraan itu semacam gambar yang terbentuk di pikiran kita lewat kata-kata. Menurut Waluyo (2005: 10), citraan itu susunan kata yang mengkonkretkan imaji dalam puisi. Jadi, pembaca bisa langsung membayangkan sesuatu dengan jelas. 

Hikmat dkk. (2016: 37) juga menjelaskan bahwa citraan erat kaitannya dengan pancaindera kita, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan. 

Citraan dalam puisi membuat pengalaman sensoris jadi terasa lebih nyata dan hidup. Bayangin, lewat kata-kata aja, kita bisa "melihat" dan "merasakan" apa yang penyair alami!

Struktur Batin Puisi

Oke, kalau tadi kita udah ngobrolin tentang struktur fisik puisi yang kelihatan dari luar, sekarang kita beralih ke struktur batin yang lebih ke dalam-dalamnya. Gimana sih, seorang penyair bisa menulis puisi yang nggak cuma indah tapi juga penuh makna? Nah, di sinilah struktur batin berperan.

Struktur batin itu sebenarnya mencakup tema, perasaan, dan juga pemikiran penyair yang dituangkan lewat kata-kata. Bisa dibilang, ini adalah "jiwa" dari puisi. 

Jadi, kalau puisi itu makanan, struktur fisiknya adalah bahan-bahan dan cara masaknya, sedangkan struktur batinnya adalah rasa yang bikin kita ketagihan.

Dalam struktur batin, kita akan menemukan hal-hal seperti tema (yang jadi ide utama si penyair), perasaan (perasaan yang meluap-luap atau mungkin sedikit galau), dan gaya bahasa yang digunain buat menyampaikan pesan yang lebih dalam. 

Nah, kalau tema itu kayak peta perjalanan si penyair, perasaan itu adalah emosi yang bikin puisi terasa hidup dan punya daya tarik!

Pokoknya, struktur batin ini nggak bisa dianggap sepele, karena dia yang memberi warna dan nyawa ke dalam puisi. Jadi, tanpa struktur batin yang kuat, puisi bisa jadi datar dan nggak berkesan.

Tema

Tema itu seperti inti atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penyair. Bayangin aja, tema itu kayak misi besar dalam sebuah petualangan. 

apa sih yang pengen dicapai penyair lewat puisinya? Tema muncul dari apa yang dialami penyair dan bagaimana dia berhubungan dengan lingkungannya. 

kondisi fisik dan batin penyair itu berperan banget dalam menentukan tema puisi yang dia angkat. 

Jadi, jangan kaget kalau temanya bisa sangat dipengaruhi oleh keadaan si penyair, entah itu yang cerah-cerah bahagia atau yang penuh badai emosi!

Nada Dan Suasana

Kalau kita ngomongin nada dalam puisi, bayangin aja penyair itu kayak seorang DJ yang memilih lagu buat suasana hati pembacanya. 

Menurut Hikmat dkk. (2016), nada itu ekspresi afektif penyair, alias cara dia menunjukkan sikap atau perasaan terhadap pembacanya. Bisa aja si penyair ingin menasehati, menggurui, atau malah ngejek dengan kata-kata manis yang penuh sindiran. 

Atau, bisa juga dia cuma pengen bercerita santai sambil ngopi. 

Pokoknya, nada itu yang bikin kita tahu, si penyair lagi ngomong serius atau bercanda.

Suasana

suasana itu adalah perasaan yang muncul di hati pembaca setelah membaca puisi. Jadi, apakah setelah membaca puisi kamu merasa semangat, sedih, atau malah bahagia? Waluyo (1987: 125) bilang kalau suasana itu adalah keadaan jiwa pembaca yang terpengaruh oleh puisi. 

Bisa jadi kamu langsung ikut terhanyut dalam kesedihan penyair, atau mungkin malah tersenyum lebar karena puisi itu bikin hati kamu cerah. Suasana itu yang bikin puisi punya daya magis, bisa bikin pembacanya ikut merasakan apa yang penyair rasakan. Cool, kan?

Amanat

Amanat itu semacam pesan rahasia yang pengen disampaikan oleh penyair ke pembacanya. ibarat puisi itu kayak surat cinta, amanat adalah isi surat yang pengen si penyair bagikan ke kamu. 

Menurut Waluyo (1987: 130), amanat itu yang sebenarnya mendorong penyair untuk menulis puisi. Tapi, amanat puisi itu nggak kayak pesan yang gampang dimengerti semua orang. 

Setiap orang bisa punya interpretasi atau makna yang beda-beda. Jadi, bisa jadi kamu baca puisi yang sama, tapi punya pemahaman yang jauh berbeda dengan orang lain. Seru, kan?

Nah, setelah kamu ngerti tentang struktur lahir dan batin puisi, sekarang saatnya kamu belajar bagaimana cara bikin puisi yang keren, seperti yang dilakukan para sastrawan kenamaan Indonesia. 

Yuk, siap-siap jadi penyair hebat!

Sapardi Djoko Damono merupakan seorang penyair yang karyanya mampu menggetarkan jiwa yang resah dan kesepian. Seperti apakah proses kreatif seorang sapardi? Siapkan kopi dan simak pembahasannya.

Puisi dalam pandangan sapardi joko damono

Puisi adalah bentuk karya sastra paling sederhana. Setiap orang dapat menulis puisi kalau mau. Puisi yang bagus adalah puisi yang enak dibaca dan bisa dikreasikan menjadi bentuk karya lain seperti, lagu, cerpen, novel, bahkan komik. Dan tidak mirip tulisan di koran

Cara Membuat Puisi Yang Mudah menurut Sapardi Djoko Damono

Cara Membuat Puisi Yang Mudah
Cara Membuat Puisi Yang Mudah

Gemar membaca

Menurut sapardi, agar kreativitas terus menjalar. Seorang penulis perlu banyak membaca dan menambah wawasan. Agar cakrawala pandangannya semakin luas dan perbendaharaan katanya semakin kaya. Selain itu, Baca sebanyak-banyaknya karya penyair lain. Dan coba untuk meniru dan memodifikasi Puisinya.

Jangan libatkan emosi

Menurut sapardi, penulis tidak boleh terlibat secara emosional dengan apa yang ditulis. Jika memaksakan menulis, maka yang keluar hanyalah emosi sang penulis.

Misal dalam keadaan marah, maka yang keluar hanyalah kemarahan-kemarahan saja. Oleh sebab itu, saat menulis puisi hendaknya memberi jeda/jarak. Sebagaimana pengakuan sapardi, saat menulis puisi tentang marsinah.

Waktu pengerjaan puisi itu cukup lama, sekitar tiga tahun. Hal ini dikarenakan saat membuat, kondisi marah selalu muncul. Alhasil, dirinya pun berhenti.

Kemudian melanjutkan lagi, ternyata marah lagi. Lalu, berhenti. Hingga akhirnya, karya puisi itu selesai di tahun 1998. Meski begitu, sapardi mengaku perlu merevisi puisi itu karena masih terdapat marah dalam peristiwa itu.

Prinsipnya ini berlaku pula saat dirinya menulis puisi cinta. Jika ditulis dalam keadaan emosional, maka puisi yang terlahir akan cengeng. Karena itu, perlu membuat jeda/jarak dengan peristiwa penting yang terjadi.

Puisi ada di sekitar kita

Puisi bisa berasal dari, pengalaman pribadi, dongeng dari orang lain, karya sastra lain atau koran. Kalo di zaman ini bisa dari sosial media dan lain-lain. Saat membuat puisi, tidak perlu terlalu mengawang-awang atau melangit. 

Karena hal ini justru membuat penulis kesulitan sendiri.

Sebagaimana sapardi saat menulis "berjalan ke barat di waktu pagi hari". Puisi itu dia buat dengan sederhana. Meski begitu, puisi itu juga termasuk salah satu yang disukainya dan dihafalkannya.

Sampai sekarang, dirinya masih tidak percaya jika karyanya itu telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa dan disertakan dalam antologi karya sastra top dunia.

Jangan meniru karya sendiri

Meniru karya sendiri? Apa maksudnya? Kejahatan paling sadis seorang penulis menurut sapardi adalah meniru karyanya sendiri. Sebab hal ini hanya akan membuat si penulis berputar di wilayah itu-itu saja. Tak hanya itu, kreativitasnya pun mandek.

Meski banyak orang yang mengenal sapardi sebagai penyair cinta. Tapi, dirinya tidak mengakui hal itu. Sebab banyak pula tema yang dia angkat, selain percintaan. 

Seperti keresahan sosial, masa kecil, keluarga, kritik kepada penguasa, dan lain sebagainya.

Puisi Dalam Pandangan Joko Pinurbo

Joko pinurbo seorang penyair kelahiran pelabuhan ratu, sukabumi, jawa barat, pada 11 mei 1962 ini adalah seseorang yang punya ciri khas dalam menyampaikan makna lewat puisi.

Puisi menurut joko pinurbo bukanlah karya klenik atau mistik. Puisi memang memiliki daya magis yang mampu menarik perhatian. Namun, untuk bisa mendapatkan inspirasi dalam menulis puisi kamu tidak perlu pergi ke pantai saat tengah malam, atau bertapa di gunung.

Jokpin tak berceramah dalam puisinya. Ia mengajak kita semua merenung dan mengambil kesimpulan sendiri mengenai apa yang dituliskannya. 

Tak heran, ia begitu banyak mendapatkan penghargaan atas ketekunan dan kelihaiannya merangkai kata.

Apakah ada di antara kalian hay sobat aksara, ingin menulis puisi sepeti jokpin? Jika ingin siapkan kopi dan simak cara bikin puisi bagus ala jokpin berikut ini.

Cara membuat Puisi yang Bagus dan Menarik ala Joko Pinurbo

Cara membuat Puisi yang Bagus dan Menarik
Cara membuat Puisi yang Bagus dan Menarik

Banyak membaca karya penyair lain

Menurut jokpin, manusia punya yang namanya kekerabatan imajinasi. Manusia bisa sama dalam mengimajinasikan suatu hal. Ketika kamu ingin menulis puisi mengenai lingkungan misalnya, maka bacalah karya penyair lain di tema yang sama. Agar menghindari kemiripan karya.

Dengan banyak membaca karya penulis lain kamu juga dapat menganalisa gaya penulisan yang beragam, dan membangun gaya penulisan kamu sendiri.

Mempunyai Catatan Ide

Kamu harus punya buku catatan khusus untuk menulis ide, kenangan, dan peristiwa yang kamu amati. Sehingga begitu ketemu waktu luangnya. ide-ide yang tersimpan dapat langsung dieksekusi menjadi tulisan.

Merawat keresahan

Dengan selalu merawat keresahan seorang penyair tak akan kehabisan bahan untuk menulis puisi. Kegelisahan mengenai suatu hal adalah bahan mentah yang berkualitas untuk diolah menjadi karya.

Memperluas sudut pandang

Kamu bisa menulis puisi yang lebih membumi dengan memperluas sudut pandang, bermain dengan kosakata, dan menghasilkan perasaan yang lain.

Banyak penyair menulis mengenai duka. Dapatkah kamu menulis duka dengan mengungkapkan perasaan yang berbeda dengan chairil anwar dan sapardi djoko damono misalnya?

Hindari berceramah dalam puisi

Salah satu kebiasaan buruk dari penyair adalah menyimpulkan sendiri pedan dari karyanya. Padahal, menyimpulkan bacaan adalah bagian milik pembaca dengan imajinasinya.

Jangan berambisi untuk menjadi nabi dan penceramah dalam puisimu. Jangan menceramahi pembaca lewat karya. Biarkan pembacamu berimajinasi.

Memiliki kepribadian yang bersahaja

Untuk dapat menjadi penyair yang bagus jadilah manusia yang sewajarnya dalam keseharian kamu. Sehingga lebih mudah menyerap cerita dan pengalaman-pengalaman orang lain.

Lebih baik menjadi orang biasa dengan karya yang gila, daripada menjadi orang gila dengan karya yang biasa-biasa saja. Joko pinurbo.

Menulis puisi itu bukan soal bakat semata, tapi soal keberanian menuangkan perasaan dalam kata-kata. Dengan mengikuti cara menulis puisi yang mudah untuk pemula, Kamu bisa mulai menciptakan karya indah yang menggugah hati. 

Jadi, jangan ragu! Ambil pena, biarkan imajinasi mengalir, dan tulislah puisimu hari ini. Siapa tahu, puisimu bisa menginspirasi banyak orang! 🚀✨

Posting Komentar